Senin, 23 Maret 2015

PENGENALAN GULMA





















PENGENALAN GULMA
(Laporan Praktikum Pengelolaan Gulma)





Oleh

Yoga Hadi Candra
1204122069



























PROGRAM STUDI D3 PERKEBUNAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

2015









DAFTAR ISI


Halaman
1.      PEMBAHASAN
A.    Gulma Golongan Rumput................................................................   1
a.   Agropyron repens........................................................................  1
b.  Rottboelia exalata........................................................................  2
c.    Eleusine indica (L).......................................................................   3
d.        Imperata cylindra........................................................................ 4
e.   Cynodon  datylon.........................................................................  .5
B.      Gulma Golongan Teki....................................................................................6
a.   Cyperus rotundus L.....................................................................  6
b.. Cyperus iria ................................................................................. 7
c.   Cyperus kyllingia ......................................................................... 8
C.      Gulma Golongan Daun Lebar .......................................................... 9
a.    Oxalis corniculata ........................................................................ 9
b.  Ageratum conyzoides L ................................................................10
c.   Phyllanthus niruri L.......................................................................11
d.                    Euphorbia hirta............................................................................. 12
e.   Asystasia gangetica (L.) ............................................................... 13
f.   Eclypta prostrate.............................................................................14
g.  Peperomia pellucida L. ................................................................. 15
II.  KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA










I.                   HASIL DAN PEMBAHASAN



A.    Gulma Golongan Rumput


a)      Agropyron repens

No
Gambar
Taksonomi
1



















a)      Agropyron repens


Kerajaan    :       Plantae
Sub divisi   :      Angiosperma
(Unranked) :     Monokotil
(Unranked) :     Commelinids
Urutan        :      Poales
famili          :      Poaceae
Genus         :      Agropyron
Spesies       :      Agropyron repens

Deskripsi
Gulma Agropyron repens merupakan jenis rumput-rumputan yang berkembangbiak dengan rhizoma. Pada bagian permukaan bawah daun terdapat rambut-rambut yang kuat, sedangkan bagian permukaan atas daunnya licin atau dengan rambut-rambut yang sangat halus. Gulma ini berukuran panjang sekitar 30-120 cm, memiliki helaian daun yang lunak dengan lebar sekitar 3-10 mm, berwarna hijau tua hingga hijau pucat. Pembungaan selain itu Agropyron repens mirip dengan bunga pada gandum, tetapi lebih ramping dengan ukuran panjang 5-10 mm. Spikelet panjangnya 5-15 mm, dan biasanya terdiri dari 4-6 bunga. Lemma berukuran 6-11 mm, benih tersembunyi di dalam glumes, caryopsis biasanya berukuran panjang 4-5 mm. Rhizoma berwarna kuning pucat, berada di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 5-10 cm atau lebih dari 20 cm pada tanah yang gembur.

Biologinya, Agropyron repens dapat berkembang biak dengan cara seksual dan vegetatif. Gulma ini sangat mudah berkembang biak dengan menggunakan rhizoma. Gulma Agropyron repens dapat dengan cepat tersebar melalui kegiatan pengalihan tanah. Dalam jangka pendek, cara perbanyakan vegetatif merupakan ciri khusus dari tiap spesies gulma. Namun, perkembangan gulma dari benih juga sangat penting dalam membentuk populasi baru. Secara normal, bibit gulma Agropyron repens biasanya akan membentuk rhizoma ketika telah tumbuh 4-6 helai daun. Hingga saat itu tiba, bibit sangat sensitif terhadap gangguan mekanik. (Fitter,R, dkk. 1984)

b)       Rottboelia exalata
No
Gambar
Taksonomi
2


Ordo          :  Poales
Family       :  Poaceae
Genus        :  Rottboellia
Species      :  Rottboelia exaltata
Deskripsi
Rottboelia exaltata ini dapat tumbuh mencapai ukuran hingga 27 cm, Rottboelia exaltatatumbuh berbaring dan menjalar Daun dengan ligule 0,5-0,7 mm, seluruh, gundul, limbo hingga 7 cm x 1 mm, datar atau conduplicate. Stem sampai dengan 13 cm, tipis, lurus atau flexuous, sampai dengan 30 bulir. Glumes 3,5-6 mm, lebih panjang dari bunga, lanset, kasar, keel lateral yang bersayap dan marjin scarious lebar. Lemma 3,2-5,5 mm, hampir menyamai palea, dengan saraf lateral yang pendek. Anter 2-3,5 mm. 2n = 14. Berbunga dan berbuah dari Mei hingga Juni.

c)      Eleusine indica (L)
No
Gambar
Taksonomi
3


Kingdom      : Plantae
Famili           : Poceae
Genus           : Eleusine
Ordo             : Glumitiorae
Divisio          : Magnoliophyta
Genus           :  Eleusine
Spesies         : Eleusine indica (L.)    
Nama local   : Rumput Belulang


Deskripsi
Tanaman ini tumbuh hanya Semusim, Berumur pendek, dan Berkembangbiak dengan biji, Dapat tumbuh pada 200 m dpl. Dominan pada tanaman kacang-kacangan, Mempunyai batang yang selalu berbentuk cekungan, menempel pipih, Pelepah menempel kuat, daun pendek seperti selaput dan tumbuh dalam rumpun, dan batang seringkali bercabang. Daun terdiri dari dua baris, tetapi kasar pada tiap ujung. Pada pangkal helai daun berambut.
Bunga, bulir menjari 3 – 5, berkumpul pada sisi poros yang bersayap dan bertunas. Anak bulir berseling-seling, tersusun seperti genting. Akan cepat tumbuh bila mendapat air dan cahaya yang cukup banyak. Sangat peka pada keadaan lingkungannya (Fitter, R. dkk, 1984).

d)     Imperata cylindria
No
Gambar
Taksonomi
3



















Imperata cylindria

Kingdom      : Plantae
Divisio         : Magnoliophyta
Class            : Liliopsida
Ordo             : Poales
Famili          : Poaceae
Genus          : Imperata
Spesies         : Imperata Cylindria


Deskripsi
Alang-alang
adalah salah satu gulma yang  berkembangbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yang menembus tanah yang gembur. Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembap atau kering. Tanah yang becek, terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang tak mau tumbuh. Gulma ini menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas. Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-alang. Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar akan tumbuh menjadi lebih banyak lagi.

e)      Cynodon  datylon
No
Gambar
Taksonomi
3



















Cynodon  datylon

Kingdom      : Plantae
Divisio         : Magnoliophyta
Class            : Liliopsida
Ordo             : Poales
Famili          : Poaceae
Genus          : Cynodon
Spesies         :Cynodon  datylon


Deskripsi :
Cynodon
 datylon adalah tumbuhaa yang berwarna abu-abu-hijau dan pendek, biasanya 2-15 cm, batang tegak bisa tumbuh 1-30 cm. batang berbentuk pipih, sering diwarnai dalam warna ungu. Kepala benih yang diproduksi dalam sebuah cluster 2-6 paku bersama-sama. Cynodon  datylon ini memiliki sistem akar yang dalam, dalam situasi kering akar dapat menembus tanah. akar dapat tumbuh lebih dari 2 m, meskipun akar sebagian pertumbuahn akar kurang dari 60 cm di bawah permukaan. Tumbuhan ini merayap sepanjang tanah dan akar dimanapun node  akan menyentuh tanah, membentuk tikar padat. Cynodon  datylon mereproduksi melalui biji, pelari, dan rimpang. Pertumbuhan dimulai pada suhu di atas 15 ° C (59 ° F) dengan pertumbuhan yang optimum antara 24 dan 37 ° C (75 ° F dan 99), di musim dingin, rumput menjadi aktif dan berubah warna menjadi coklat. Pertumbuhan dibantu oleh sinar matahari penuh dan dihambat oleh warna penuh, misalnya, dekat dengan batang pohon.

B.        Rumput Golongan Teki

a)       Cyperus rotundus L.
No
Gambar
Taksonomi
1



















Cyperus rotundus L.

Kingdom           : Plantae
Subkingdom     : Tracheobionta
Super Divisi      : Spermatophyta
Divisi                : Magnoliophyta
Kelas                 : Liliopsida
Sub Kelas          : Commelinidae
Ordo                 : Cyperales
Famili                : Cyperaceae
Genus                :
Cyperus
Spesies              : Cyperus rotundus L.
Nama umum     : Teki

Deskripsi
Beberapa Ciri morfologi Cyperus rotundus L, antara lain, batang tumbuh tegak dan berbentuk tumpul atau segitiga, memiliki ciri bentuk pita dengan pertulangan daun sejajar tidak mempunyai ligula atau aurikula, arah daun tersebar merata mengelilingi batang, berakar serabut yang tumbuh menyamping dengan membentuk umbi yang banyak, tiap umbi mempunyai mata tunas,serta penampang daun berbentuk huruf V. Cyperus rotundus L hampir selalu ada di sekitar tanaman budidaya karena dapat berkembangbiak melalui biji, umbi akar dan rhizoma yang sangat sulit untuk dikendalikan secara mekanis. Dalam persaingan dengan tanaman budidaya, gulma menghasilkan zat allelopati yang dapat meracuni atau menekan pertumbuhan tanaman budidaya.
b)      Cyperus iria

No
Gambar
Taksonomi
2



















Cyperus iria

Kingdom       :  Plantae
Subkingdom :  Tracheobionta
Super Divisi  :  Spermatophyta
Divisi            :  Magnoliophyta
Kelas             :  Liliopsida
Sub Kelas      :  Commelinidae
Ordo              :  Cyperales
Famili            :  Cyperacea
Genus            :  Cyperus
Spesies          :Cyperus iria

Deskripsi
Habitat / ekologi: "Ini adalah terutama gulma terbuka, tempat-tempat basah" (Holm et al, 1977; hal 240.). Di Fiji, "sebuah adventive naturalisasi, sering secara lokal berlimpah di Viti Levu dari permukaan laut sampai 300 m, di sepanjang pinggir jalan dan di rawa-rawa, daerah dibudidayakan, dan terutama di sawah" (Smith, 1979; hlm 250-251).
Sebuah ramuan tahunan berumbai, atau kadang-kadang abadi, dengan akar berserat, 15-75 akar merah kekuningan, 10-70-cm.
Batang: 3 menyudut tajam, berumbai, halus, 5-80-cm tinggi.
Daun: basal, kasar menyentuh di bagian atas, linier, lembek, dengan secara bertahap meruncing titik dan 3-8 mm lebar; selubung cokelat kemerahan atau keunguan, membungkus batang di pangkalan.
Bunga majemuk: umbel sederhana atau senyawa yang terdiri dari berbagai tegak-menyebarkan 3-10 mm panjang spikelets diratakan. Buah: tiga-siku, kacang 1,0-1,5 mm dengan sisi sedikit cekung, dan mengkilap berwarna coklat tua sampai hitam.
Biologi dan ekologi Tumbuh subur di padi sawah, lahan kering tanaman tahunan, dan tanaman perkebunan. Berkembang biak dengan cepat: dapat menghasilkan bibit 3,000-5,000 per tanaman, bibit muncul segera setelah padi ditanam; bunga bulan kemudian dan dapat membangun generasi kedua dalam musim yang sama. Bunga sepanjang tahun.

c)      Cyperus kyllingia
No
Gambar
Taksonomi
3



















Cyperus kyllingia
Kingdom         : Plantae
Subkingdom   : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi              : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo              
 : Cyperales
Famili              :
Cyperaceae
Genus              :
Cyperus
Spesies            : Cyperus kyllingia
Nama local      : Rumput kenop,
                            wudelan

Deskripsi :.
Cyperus kyllingia hidup hampir diseluruh jenis tanah.  Batang Cyperus kyllingia tumpul berbentuk segitiga dan tajam, dengan tinggi antara 10 – 80 cm. Daun berisi 4 – 5 helai berjejal pada pangkal batang dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbentuk garis, bagian atas berwarna hijau mengkilat, panjang daun 10 – 60 cm, lebar daun 2 – 6 mm, anak bulir berkumpul menjadi bulir pendek dan tipis, keseluruhan terkumpul lagi menjadi memanjang. Daun pembalut beukuran 3 – 4cm . Tepi daun  kasar dan tidak rata. Jari-jari payung 6 – 9. Bunga: Berisi 10 – 40, panjang lebih kurang 3 mm. Benang sari 3, tangkai putik bercabang. Buah : Buah memanjang sampai bulat telur sungsang, segitiga berwarna coklat, panjang lebih kurang 5 mm(AnonimC, 2011).

d)     Gulma Golongan Daun Lebar

a)      Oxalis corniculata
No
Gambar
Taksonomi
1



















Oxalis corniculata
Nama ilmiah : Oxalis corniculata L.
Nama umum : Schavenclever
Nama local : Cacalincingan
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Poales
Famili : Oxalidaceae
Marga : Oxalis
Spesies : Oxalis corniculata

Deskripsi :
Oxalis corniculata memiliki akar tunggang, batang tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm. Tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya melebar menjadi pelepah dan anak daun berbentuk jantung. Oxalis corniculata Berbunga dalam payung tunggal di ketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di depan mahkota daun lebih pendek dari pada lima lainnya, tangkai putik berambut, tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis dengan ujung menyempit, panjang ± 2 cm dengan celah membujur, elastis membuka menutup ruang.

Habitat Oxalis corniculata yaitu tumbuh di tegalan, kebun sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil dan jalan setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m dpl. Perbanyakan dilakukan secara generatif, dengan biji. Pengendalian Oxalis corniculata dilakukansecara kimiawi dengan cara pemberian herbisida. trifuralin dengan dosis 2-8 kg bahan aktif/ha. Bila terdapat dalam jumlah banyak maka yang digunakan adalah velapon 50 EC. Sementara metil Bromida Rofan dan daramut setelah fangasi terhadap media tumbuh.

b)      Ageratum Conyzoides L
No
Gambar
Taksonomi
2



















Ageratum conyzoides L.

Kingdom    : Plantae
Divisi
        : Spermatophyta
Subdivisi
   : Gymnospermae
Kelas
          : Dicotyledonae
Famili
        : Asteracae
Marga
       : Ageratum
Spesies
     : Ageratum conyzoides
Nama lokal : Babadotan (Sunda), Wedusan

Deskripsi
Ageratum conyzoides L memiliki batang yang berbentuk bulat bercabang, tumbuh tegak, dapat mencapai ketinggian 60-120 cm. Tanaman ini mempunyai akar tunggang. Pada daun berbentuk bulat telur dimana pada bagian tepinya bergerigi dan berbulu bertangkai cukup panjang. Duduk daun bawah berhadapan, sedangkan bagian atas bertangkai pendek. Pada bagian bunga pada tanaman ini berkelompok seperti cawan, warna biru muda, putih dan violet, mahkota bergantung sempit seperti lonceng terbalik berbentuk lima.
Buah Ageratum conyzoides L terdapat pada tanaman ini berwarna putih, keras, bergerigi lima, runcing dan rambut sisik ada lima.

Habitat : pada daerah tropis berada pada tempat yang tak tergenang air dan pada daerah subtropis berada pada ketinggian 1-1200 m dpl. Suhu optimal untuk tumbuh 16-24 ˚C. intensitas cahaya tinggi yang dibituhkan gulma ini sehingga pertumbuhan direduksi bila ternaungi. Dapat tumbuh berasosiasi dengan padi gogo, palawija, kopi, tembakau, kelapa sawit dan cengkeh. perbanyakan tanaman ini secara generatif dengan biji dan akar. Sedangkan pengendalian dengan cara kimiawi yaitu secara umum dapat diberantas dengan menggunakan Dalapon, Gliturat dan Paraquat tapi bila terasosiasi dengan jagung, kacang tanah dan kedelai dapat digunakan Alachor.

c)      Phyllanthus niruri L
No
Gambar
Taksonomi
3



















Phyllanthus niruri L.

Kingdom       : Plantae
Subkingdom  : Tracheobionta
Super Divisi   : Spermatophyta
 Divisi            : Magnoliophyta
Kelas              : Magnoliopsida
Sub Kelas       : Rosidae
 Ordo
               : Euphorbiales 
Famili              Euphorbiaceae
Genus
              Phyllanthus
 Spesies            Phyllanthus  niruri L

Deskripsi
Phyllanthus niruri 
(L) Merupakan tanaman semak, tanaman semusim, dengan tinggi mencapai 20-60 cm. Batang masif, bulat licin / basah, tidak berambut, diameter 3 mm, berwarna hijau dengan tinggi kurang dari 50 cm. Daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Daun berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang 1,5 cm dan lebar 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Bunga berwarna putih, tunggal, dekat tangkai anak daun dan menghadap kearah bawah. Phyllanthus niruri L memiliki Buah kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna hijau keunguan.  Berbiji kecil, keras, berwarna coklat. Phyllanthus niruri L juga memiliki senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan meniran antara lain zat filantin, hipofilantina, 
kalium, mineral, damar, tanin (zat penyamak). Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh liar di tempat lembab dan berbatu, seperti di sepanjang saluran air, semak-semak. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter dpl (Tjitrosoepomo, Gembong. 1987).

d)     Euphorbia hirta
No
Gambar
Taksonomi
4



















Euphorbia hirta


Famili               : Asteraceae
Spesies             : Euphorbia hirta
Nama umum     : Patikan kerbau

Deskripsi
Euphorbia hirta memiliki cirri-ciri morfologi diantaranya: akar tunggang, besar dan dalam, batang, tegak, dengan tinggi sekitar 0,1-0,6 m dan berbulu pada ujungnya, bercabang bila semakin dekat dengan pangkal, daun yang ada memanjang dengan pangkal miring dan pinggir bergerigi, pada bagian sisi bawah berbulu, panjang 0,5-5 cm, bunga yang terdapat pada tanman ini berkumpul menjadi karangan bunga yang pendek, buahnya berbentuk kapsul dengan tiap-tiap bunga terdiri-dari tiga kapsul.

Sedangkan untuk Habitat  Euphorbia hirta adalah tegalan, tanah berpasir dan tanah pertanian diketinggian 1-1400 m dpl, perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji. Euphorbia hirta bisa dikendalikan dengan secara mekanik yaitu dicabut dan secara kimiawi dengan menggunakan 2,5 lb MSMA + 5 lb Sodium Chlorate dalam 4 gallon air dengan penyemprotan dilakukan setiap 4-5 minggu.

e)      Asystasia gangetica (L.).
No
Gambar
Taksonomi
5



















Asystasia gangetica (L.).

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Asystasia
Spesies: Asystasia gangetica (L.).

Deskripsi :
sub
spesies tanaman ini telah diperkenalkan ke Australia.. Asystasia gangetica (L.) yang ditemukan di Lingkungan Nasional dan harus dilaporkan ketika ditemukan Kisaran asli dari subspesies tidak jelas, tetapi kemungkinan Asystasia gangetica (L.) terbatas pada Asia, dan Asystasia gangetica (L.)micrantha terbatas pada Africa ini merupakan tanaman penting bagi lebah madu, kupu-kupu dan serangga lainnya. Di Afrika Selatan setidaknya ada tujuh spesies kupu-kupu dan ngengat yang menggunakan Asystasia gangetica micrantha sebagai makanan larva, Pertumbuhan yang kuat dari Asystasia gangetica (L.) micrantha di daerah tropis. membuatnya menjadi gulma yang dapat menutupi vegetasi asli tertentu di mana telah diperkenalkan (Anonim,2012).

f)        Eclypta prostrata
No
Gambar
Taksonomi
6



















Eclypta prostrata

Kerajaan    :       Plantae
Sub divisi   :      Angiosperma
(Unranked):      Eudicots
(Unranked):      Asterids
Urutan       :       Asterales
Keluarga   :       Asteraceae
Genus        :       Ecliypta
Spesies      :     Eclypta prostrata.

Deskripsi
Eclypta prostrata merupakan tanaman keluarga Asteraceae. Eclypta prostrata memiliki Akar yang berkembang dengan baik, silindris, abu-abu. Kepala bunga 6-8 mm, soliter, putih, achene dikompresi dan sempit bersayap. Ini biasanya tumbuh di tempat-tempat lembab sebagai gulma di seluruh dunia. Terna semusim, dengan batang tegak atau berbaring, kerap bercabang-cabang, hingga 0,8 m. Batang bulat pejal, sering keunguan, dengan rambut putih. Daun berhadapan, duduk, lanset memanjang hingga bundar telur memanjang, 2–12,5 × 0,5–3,5 cm, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing, tepi daun bergerigi atau hampir rata, kedua permukaannya berambut.Bunga-bunga tergabung dalam bongkol bunga majemuk bertangkai panjang, selanjutnya 2-3 bongkol bersama-sama berkumpul di ujung. Daun pembalut dalam 2 lingkaran, panjang 5 mm, membentuk mangkuk. Bunga tepi dengan mahkota bentuk pita sempit, bergigi dua. Bunga cakram bentuk tabung, berwarna putih. Buah keras memanjang hingga serupa baji pendek, 2 mm, berbintil-bintil.( Kritikar, KR, Basu, BD.. 1975)

g)      Peperomia pellucida L.
No
Gambar
Taksonomi
7



















Peperomia pellucida L.

Kerajaan          : Plantae
Order               : Piperales
Famili              : Piperaceae
Genus              : Peperomia
Species            : P. pellucida
Nama ilmiah    : Peperomia
                          pellucida L.
.
 
  Deskripsi
Para Piperaceae keluarga terdiri dari sekitar selusin marga dan sekitar 3000 spesies. The genus Peperomia mewakili hampir setengah dari Piperaceae dengan genus Piper membuat sebagian besar sisanya adalah Peperomia pellucida, tahunan berakar dangkal-rempah, biasanya tumbuh pada ketinggian sekitar 15 sampai 45 cm.. itu ditandai dengan batang sukulen, mengkilap, berbentuk hati, daun berdaging dan kecil, dot-seperti biji melekat pada paku beberapa berbuah. Ini memiliki bau sawi seperti bila diremas. Habitat : Berbunga sepanjang tahun, tanaman ini ditemukan dalam berbagai teduh, habitat lembab di seluruh Asia dan Amerika. Ini tumbuh dalam rumpun, yang tumbuh subur di lepas, tanah lembab dan tropis dengan iklim subtropis (Bojo,1994).





II.   KESIMPULAN



Dari pembahasan yang diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa gulma adalah tumbuhan yang merugikan manusia. Gulma dapat tumbuh dimana saja, beberapa spesies gulma sangat merugikan bagi manusia. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya.

Berdasarkan morfologi, gulma terbagi menjadi 3 golongan rerumputan (Grasses), teki-tekian (Sedges), dan berdaun lebar (Board leaf). Ada beberapa teknik pengendalian gulma diantaranya yaitu: Pengendalian mekanik dilakukan dengan menggunakan cangkul, garpu, congkel, sabit dan lain-lainnya, Pengendalian gulma secara kimiawi adalah cara pengendalian menggunakan herbisida.
Dan yang sekarang sedang digalakan oleh pemerintah adalah pengendalian secara biologis, yaitu pengendalian gulma dengan menggunakan jasad hidup seperti predator/musuh alami.















DAFTAR PUSTAKA




Fitter, R., Fitter, A., & Farrer, A. (1984). Collins Panduan ke Rumput, daun, bergegas dan Pakis dari Inggris dan Eropa Utara.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1987. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press

Sukman, Y. Yakup. 1995. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Tjitrosoedirdjo, S., H. Utomo, dan J. Wiroatmodjo., 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. PT Gramedia, Jakarta

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar